Sabtu, 06 November 2010

22 Gunung berapi Indonesia mulai tak normal

BANDUNG: Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat terdapat 22 gunung berapi di Indonesia yang saat ini statusnya meningkat di atas normal.

R. Sukhyar, Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, mengatakan gunung itu tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Bali-Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Maluku-Halmahera.

"Pada level waspada, ada 19 gunung di antaranya Sinabung, Papandayan, Anak Krakatau, Bromo, Semeru, Batur, Rinjani, Soputan, dan Gamalama," katanya kepada wartawan di Bandung, hari ini.

Dia memaparkan pada level siaga terdapat di wilayah Halmahera, yaitu Gunung Ibu, dan Gunung Karangetang di Sulawesi.

Untuk gunung berstatus awas atau level paling tinggi sekaligus
berbahaya yakni Gunung Merapi yang beberapa hari lalu memuntahkan material panas.

Namun, Sukhyar menegaskan tidak ada hubungan atau keterkaitan antara gempa dan tsunami yang terjadi di Mentawai dengan meletusnya Gunung Merapi di Yogjakarta.

"Bencana di Mentawai tidak ikut memicu naiknya aktivitas di Gunung Merapi," ujar dia.

Terkait Gunung Merapi, papar dia, Badan Geologi merekomendasikan untuk tidak melakukan evakuasi terlebih dahulu, selama gunung masih menunjukkan aktivitas berbahaya.

"Evakuasi tidak kamki sarankan, dan tidak ada satu pun masyarakat yang boleh masuk ke wilayah yang terkena paparan material Merapi," jelas Sukhyar.

Dia menjelaskan volume material letusan Gunung Merapi yang termuntahkan mencapai 8,7 juta meter kubik, yang terdistribusikan sebanyak 6 juta meter kubik ke Kali Gendol.

Sisanya, menurut dia, terdistribusikan ke Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali
Bebeng, Kali Sat, dan Kali Lamat.

Gunung Merapi, ungkap dia, memuntahkan awan panas yang jangkauannya mencapai 7 km, sedangkan debu panas yang terbawa angin mencapai 20 km.

"Sejak 1786, Gunung Merapi telah mengalami letusan sebanyak 80 kali," ujar Sukhyar. (hwi)

http://www.bisnis.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar