Minggu, 21 November 2010

Aktivitas Gunung Merapi Masih Tinggi

Awan panas Gunung Merapi terlihat dari Desa Pakis. Tempo/Andry Prasetyo

TEMPO Interaktif, Yogyakarta -Aktivitas vulkanik gunung Merapi masih tinggi, meskipun intensitas letusan menurun. Aktivitas tinggi ditandai dengan adanya gempa tremor yang beruntun.

Guguran dan gempa vulkanik juga masih terjadi.. “Pemantauan Merapi sejak pagi dipermudah dengan cerahnya cuaca, Merapi tidak terhalang awan atau kabut,” kata Surono, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Sabtu (13/11).

Dari hasil pemantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta sepanjang dini hari, terjadi 7 kali gempa vulkanik, tremor beruntun, 11 guguran dan sekali gempa tektonik. Awan panas tidak terjadi pada pukul 24.00 WIB hingga 07.00 WIB, Sabtu (13/11).

Dari pos Ketep (utara Merapi) dapat diamati asap sepanjang waktu dengan tinggi maksimal 1200 meter berwarna putih kecokelatan dengan intensitas pekat condong ke Selatan hingga Barat Daya.

Data BPPTK juga menyebutkan dari CCTV yang berada di Deles, Klaten, tampak api diam pada pukul 01.16 WIB. Endapan lahar yang menumpuk di puncak Gunung Merapi berwarna cokelat keruh membawa material telah mengaliri sungai-sungai yang berhulu di Puncak Gunung Merapi.

Endapan lahar, secara umum telah sampai ke semua sungai yang berhulu di puncak Gunung Merapi ke arah Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat, hingga Barat Laut, meliputi Kali Woro, Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Krasak, Kali Bebeng, Kali Sat, Kali Lamat, Kali Senowo, Kali Tringsing, dan Kali Apu.

Kemarin sore, pukul 17.38 WIB hingga 18.45 WIB Merapi mengeluarkan awan panas mengarah ke selatan gunung yaitu ke Kali Gendol dan ke Kali Talang. Jarak luncurnya mencapai 6 kilometer dari puncak gunung. “Meskipun daya luncurnya berkurang, namun jarak luncur awan panas juga jauh karena tidak ada penghalang seperti pohon, gundukan tanah dan rumah-rumah, jadi luncurannya tak terhalang,” kata Surono.

Ia menegaskan, status Merapi masih pada level awas sehingga tidak diperkenankan adanya aktivitas di radius 20 kilometer dari puncak Merapi.

MUH SYAIFULLAH

http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2010/11/13/brk,20101113-291622,id.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar