Dari hasil pengamatan Badan Geologi melalui Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Minggu(21/11/2010), pada pukul 00.00-19.00 WIB, terjadi rentetan awan panas dengan intensitas sedang pada pukul 17.23 WIB yang didahului oleh gempa tektonik pada pukul 17.22 WIB. Hingga pukul 19.00 WIB awan panas ini masih terus terjadi.
Meskipun demikian, munculnya awan panas ini masih dalam taraf wajar dan tidak memiliki jarak luncur yang cukup signifikan. Awan panas lebeh cenderung membumbung ke atas, dan menginkuti arah angin yang lebih condong ke arah timur pada sore hari tadi.
Dari pos pengamatan Gunung Merapi, pengamat melaporkan cuaca kabut tipis hingga pekat menyelimuti hampir sepanjang dini hingga siang hari. Saat cuaca cerah, dapat teramati asap putih keabuan bertekanan sedang setinggi 600 meter condong ke barat daya. Asap ini dapat diamati pada pukul 00.14 dan 04.36 WIB.
Gempa vulkanik mengalami penurunan dari 23 kali pada hari Sabtu kemarin menjadi 3 kali sepanjang hari ini. Sedangkan gempa multiphase tidak terjadi sama sekali.
Tremor hingga kini masih terjadi secara beruntun. Hal ini tidak pernah mengalami sedikit penurunan semenjak erupsi merapi yang pertama pada tanggal 26 Oktober lalu.
Gempa tektonik tidak hanya terjadi pada saat sore hari sebelum keluar awan panas dengan intensitas sedang. Dari surat yang dikeluarkan oleh BPPTK pada pukul 19.00 WIB, tercatat terjadi tiga kali gempa tektonik.
Melalui rilisnya, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono, juga terus mengimbau kepada masyarakat untuk terus tetap waspada dan diminta tidak panik serta terpengaruh dengan isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas Gunung Merapi dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Walaupun sempat muncul awan panas, hingga saat ini aktivitas Merapi relative stabil. Sehubungan dengan hal itu, aktivitas penerbangan menuju dan dari Yogyakarta juga sudah berjalan walaupun belum sepenuhnya kembali normal. DIperkirakan aktivitas penerbangan ini akan kembali normal pada bulan Desember.
(anw/anw)
http://www.tempointeraktif.com/hg/kesra/2010/11/13/brk,20101113-291622,id.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar