Sabtu, 10 Januari 2015

Kaleidoskop 2014: Longsor dan Banjir Bencana Mematikan di Tahun Kuda Kayu


Anak-anak korban banjir di pengungsian di Aceh, Metrotv/ Hendra Saputra
Metrotvnews.com, Jakarta: Keharuan menyeruak saat petugas mencari korban longsor di Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah. Pada 19 Desember 2014, tim menemukan jenazah seorang ibu dan anak berpelukan yang tertimbun material longsor.

Partimah (35) beserta anaknya (7) itu hanya dua di antara 95 korban yang menjadi korban longsor. Bencana longsor menerjang Desa Sampang Banjarnegara itu sekira pukul 17.00 WIB, Jumat (12/12/2014).



Bencana itu mengalihkan perhatian warga dan pemerintah Indonesia ke Banjarnegara. Selain tim evakuasi, relawan pun turut mengulurkan bantuan, mulai dari evakuasi, dana, hingga makanan. Presiden Joko Widodo pun mendatangi lokasi untuk memantau langsung proses evakuasi dan memberikan dukungan moral kepada korban.

Longsor Banjarnegara hanyalah satu dari 332 bencana longsor yang terjadi di Indonesia. BNPB mencatat 262 orang meninggal dalam bencana longsor. Ratusan rumah juga rusak dan belasan 13.262 orang harus mengungsi.

"Tanah longsor menjadi bencana paling mematikan tahun 2014," kata Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).



Tak hanya longsor, akhir tahun 2014 pun dikejutkan oleh banjir yang menerjang beberapa daerah di Indonesia. Di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, banjir hingga ketinggian semeter merendam ribuan rumah.

Lebih 5.000 orang mengungsi. Banjir terjadi karena hujan yang turun terus menerus dan sistem drainase buruk.


Selain Baleendah, banjir pun merendam ribuan rumah di Aceh Utara. Data terakhir menyebutkan 21 dari 24 kecamatan di Aceh Utara terendam. Ribuan pengungsi memadati posko. Namun masih banyak pula warga yang memilih bertahan di rumah masing-masing.

Pada November 2014, seorang bayi berusia 18 bulan hanyut terbawa arus banjir yang menerjang Tapanuli Tengah, Sumatra Utara. Kejadian itu menewaskan lima orang lantaran Sungai Aeksibiobio meluap.

Menurut Sutopo, sebagian besar wilayah Indonesia akan mengalami puncak hujan pada Januari 2015 sehingga potensi longsor dan banjir meningkat. Selain ratusan korban meninggal, pada 2014, ratusan rumah juga rusak dan belasan 13.262 orang harus mengungsi.

Sutopo menyatakan, tren bencana tanah longsor terus meningkat sejak tahun 2005 hingga 2014. Jumlah korban meninggal dan kerugian akibat bencana itu juga tinggi.
Sumber : http://news.metrotvnews.com/read/2014/12/24/336412/kaleidoskop-2014-longsor-dan-banjir-bencana-mematikan-di-tahun-kuda-kayu

Banjir Rendam Jalur Baleendah-Dayeuhkolot, Lalu Lintas Dialihkan

 

Warga menggunakan delman untuk keluar rumahnya yang terkena banjir di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/12). MI/Ramdani
Warga menggunakan delman untuk keluar rumahnya yang terkena banjir di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (21/12). MI/Ramdani
Metrotvnews.com, Bandung: Banjir di kawasan Baleendah dan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (22/12/2014), terus meninggi. Volume air bertambah menyusul hujan deras yang mengguyur kawasan hulu Sungai Citarum pada Minggu malam.

"Ya ada kenaikan lagi permukaan air, termasuk di jalan raya. Jalur Karees juga sudah tergenang banjir, sehingga dua jalur jalan ke Bandung tergenang, meski jalur Bojongsoang masih bisa dilintasi," kata Perwira Polsek Baleendah, Iptu Martono, di Baleendah, Bandung, Senin pagi.

Kemacetan lalu lintas pun timbul di jalur Baleendah-Dayeuhkolot. Antrean kendaraan terjadi lantaran jalan menuju Bojongsoang sudah terendam. Lalu lintas pun dialihkan ke jalur Baleendah-Kulalalet-Rancamanyar-Cibaduyut. Sedangkan dari arah Majalaya, arus lalu lintas diarahkan menggunakan jalur Majalaya-Rancaekek dan Majalaya-Gedebage.

Sejumlah jembatan gantung yang membentang di atas Sungai Citarum juga menjadi alternatif penyeberangan bagi para pengguna sepeda motor yang menghindari kemacetan di kawasan Baleendah. Tampak pula para pekerja memilih berjalan kaki menuju pabrik-pabrik di kawasan Palasari, Dayeuhkolot.

Sementara itu, suasana di lokasi banjir Baleendah masih seperti hari-hari sebelumnya. Sebagian warga yang belum mengungsi memilih bergerombol di pinggir jalan depan ruko-ruko yang hampir tergenang. Mereka memilih bergerombol di lokasi yang belum tergenang banjir. Beberapa warga mendatangi Posko Kesehatan untuk memeriksakan kesehatan mereka.

Sebagian warga menerobos genangan banjir dengan berjalan kaki meski harus berbasah-basahan. Banyak juga yang menggunakan perahu karet untuk mencapai rumahnya. "Saya harus ke rumah mengambil peralatan anak untuk dibawa ke lokasi penampungan," kata Farida sambil menerobos banjir untuk mencapai rumahnya yang tergenang air setinggi semeter di Baleendah.
JCO http://news.metrotvnews.com/read/2014/12/22/335013/banjir-rendam-jalur-baleendah-dayeuhkolot-lalu-lintas-dialihkan

Banjir Meluas Merendam 21 Kecamatan di Aceh Utara

Rumah yang terendam banjir di Aceh, Metrotv/ Hendra Saputra
Rumah yang terendam banjir di Aceh, Metrotv/ Hendra Saputra
Metrotvnews.com, Aceh Utara: Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan banjir tak kunjung surut di Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Bahkan hingga Rabu (24/12/2014), area banjir meluas.

Sebelumnya, hanya 18 dari 24 kecamatan yang terendam. Namun kini wilayah yang terendam bertambah menjadi 21 kecamatan.

Akibatnya, jumlah pengungsi pun bertambah. Bahkan tim posko penanggulangan banjir kesulitan menghimpun data korban dan kerugiannya.

Hingga kini, jumlah warga yang bertahan di posko pengungsian mencapai 17 ribu orang. Ketinggian banjir mencapai dua meter.

Tak hanya mengganggu aktivitas warga, banjir juga mengakibatkan kegiatan perkantoran terhenti. Hampir seluruh gedung sekolah, kantor pemerintahan, bahkan kantor polisi tutup.

Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib mengakui banjir itu merupakan yang terparah selama 2014. Bahkan, katanya, banjir Aceh Utara masuk dalam kategori bencana nasional.

Bupati meminta segenap pihak membantu warga yang terjebak banjir. Terutama, distribusi bantuan kepada warga yang masih bertahan di rumah masing-masing dan enggan mengungsi.
RRN http://news.metrotvnews.com/read/2014/12/24/336294/banjir-meluas-merendam-21-kecamatan-di-aceh-utara

Balita Korban Longsor di Tapanuli Tengah Belum Ditemukan

Basarnas dan warga Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, terus berupaya mencari korban longsor di Desa Sibio-bio, Kecamatan Sibabangun, Minggu (23/11/2014). Metro TV
Basarnas dan warga Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, terus berupaya mencari korban longsor di Desa Sibio-bio, Kecamatan Sibabangun, Minggu (23/11/2014). Metro TV
Metrotvnews.com, Tapanuli Tengah: Basarnas dan Uspida Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatra Utara, terus berupaya mencari korban longsor di Desa Sibio-bio, Kecamatan Sibabangun, Minggu (23/11/2014). Longsor yang terjadi dua malam lalu itu menelan lima korban jiwa.

Satu di antaranya, Sibutet Zebua, 5 bulan, yang hingga saat ini belum ditemukan. Adapun empat korban lainnya sudah ditemukan. Mereka adalah satu keluarga, Saut Marito Zebua, Arliani Telaum Banua, Dalizato Zebua, dan Yunita Telaumbanua. Keempatnya telah dikebumikan Sabtu (22/11) sore.

Pencarian dilakukan menggunakan dua unit alat berat eskavator dan personil TNI dan Polri ditambah Basarnas Provinsi Sumatra Utara dan Basarnas setempat. Selain personil TNI, Polri dan Basarnas, warga setempat juga melakukan pencarian disungai Garoga yang terletak dipinggir tempat kejadian.

Juandi, 36, warga setempat, Minggu (23/11), mengaku upaya pencarian dilakukan hingga pada malam hari. "Kami menduga jasad Butet Zebua di sungai seperti jasad keempat korban yang telah ditemukan," ujar O'ona Zeki Harefa. Sebagaimana diketahui, empat korban lainya ditemukan terapung di sungai dengan jarak berbeda.
JCO http://news.metrotvnews.com/read/2014/11/23/322591/balita-korban-longsor-di-tapanuli-tengah-belum-ditemukan

 

 

1 komentar:

  1. Menyelamatkan penduduk dari musibah yang lebih buruk. Bisa diatur mudah diatur , atau lebih parah dari itu. Andalah yang menentukan, kami hanya akan mengusahakan. Insya Allah

    BalasHapus