JAKARTA, HALUAN— Tahun 2013 ini digadang-gadang sebagai tahun
politik. Tapi bukankah politik itu kotor? Justru itu, tak tertutup
kemungkinan tahun politik menjadi tahun yang penuh bencana. Lihat saja
apa yang terjadi sejak awal tahun hinga bulan Maret ini, bencana
dimana-mana.
Tidak hanya kegaduhan politik yang harus diwaspadai tahun ini.
Rentetan bencana alam juga mengancam. Staf Khusus Presiden Bidang
Bencana dan Bantuan Sosial Andi Arief mengungkapkan kemungkinan
banyaknya bencana tanah longsor, gempa bumi, dan gunung meletus di
Indonesia sepanjang tahun politik di tahun 2013 nanti. “Awas, jangan
terlena dengan mood politik jelang Pemilu 2014. Bencana alam mengintai kita sepanjang 2013 ini,” kata Andi seperti dilansir indopos, Jumat kemarin.
Andi memaparkan, sejak Januari hingga awal Maret 2013 telah terjadi
34 kejadian bencana tanah longsor. 18 di antaranya terjadi wilayah Jawa
Barat. Kejadian tanah longsor itu belum termasuk longsor di Cililin,
Bandung, Jawa Barat, yang terjadi pada Senin (25/3) pukul 05.00 WIB.
Bencana longsor tersebut mengakibatkan kematian 12 orang. Sementara
jumlah korban meninggal akibat tanah longsor selain di Cililin, sudah
mencapai 47 jiwa. “Rinciannya 20 korban jiwa di Sumatra Barat, 14 orang
di Sulawesi Utara, dan 13 warga di Jawa Barat. Jumlah tersebut mencapai
lebih dari 25% dari jumlah kejadian serupa tahun lalu,” jelas Andi.
Tahun 2012, lanjut Andi, telah terjadi 124 kali bencana tanah
longsor. Dari sejumlah kejadian tersebut, terdapat korban jiwa sebanyak
136 orang dan 122 orang mengalami luka-luk.
Sementara dari segi material, rumah rusak (ringan-menengah) mencapai
2.958 unit, rumah hancur 308 unit, rumah terancam terlanda longsor 808
unit, lahan pertanian rusak 1414,7 hektar, jalan terputus 6.750 meter,
dan saluran irigasi terputus 1.705 meter. “Khusus untuk wilayah Jawa
Barat, kejadian tanah longsor tahun lalu mencapai 62 kali dengan korban
jiwa berjumlah 36 orang,” lanjutnya.
Di samping bencana longsor, Andi mengatakan masih ada bencana-bencana
lain yang mengintai. Dia menguraikan, setidaknya terdapat lima gunung
api dalam kondisi siaga dan 17 gunung api berstatus waspada.
Sementara patahan aktif darat maupun di zona subduksi masih menjadi
ancaman karena siklusnya. “Selain itu, juga ada ancaman Megathrust
Mentawai yang saat ini, sudah menjadi keputusan nasional untuk
diantisipasi. Namun, kewaspadaan di zona lain patahan lempeng bumi juga
tidak boleh berkurang,” katanya.
Menyoal upaya antisipasi, Andi menguraikan, pemerintah telah
mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2012 dan menugaskan
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk menyediakan peta
rawan longsor.
Kementrian dan lembaga yang bersangkutan juga diminta
menyosialisasikan kepada pemerintah daerah beserta masyarakatnya,
menyampaikan peringatan dini bencana longsor, serta memantau daerah
rawan longsor. “Aparat dan ahli di Kementerian ESDM tentu tidak bisa
berjalan sendirian. Badan penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi,
kabupaten, gubernur, bupati, camat, sampai pengurus rukun tetangga (RT)
harus bahu membahu melakukan langkah-langkah mitigasi kepada masyarakat
di daerah kerentanan tanah tinggi. Di samping itu bantuan relawan cukup
penting membantu mitigasi,”imbuh dia. (h/ken)
Sumber : http://www.harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=22264:2013-jadi-tahun-bencana&catid=52:sigab&Itemid=182
Tidak ada komentar:
Posting Komentar